Pada suatu hari ada seorang turis dari inggris
bertanya kepada seorang ustad.
“Ustad, kenapa
dalam islam seorang wanita tidak boleh bersentuhan tangan dengan lawan jenis, kecuali
dengan muhrimnya?”
“Apakah anda
pernah bersalaman dengan ratu inggris”jawab ustad balik bertanya
“Belum pernah “ jawab turis inggris
“Kenapa” tanya ustad
“Karena tidak
sembarang orang boleh bersentuhan dengan ratu inggris” jawab turis inggris
“Itulah
jawabannya, karena setiap wanita dalam pandangan islam itu mulia ibarat seorang
ratu yang tidak boleh sembarangan orang boleh menyentuhnya, kecuali orang-orang
tertentu”
jawab ustad menjelaskan.
“Ustad saya
bertanya satu hal lagi, kenapa dalam islam wanita diwajibkan menutup auratnya?” tanya turis inggris
Sang Ustad lalu mengambil dua buah permen, dan dia
membuka salah satu permen, setelah itu sang ustad membuang dua permen itu ke
lantai.
“Kalau anda di
suruh mengambil salah satu permen yang ada di lantai untuk anda makan, mana
yang akan anda pilih, apakah permen yang
masih terbungkus ataukah permen yang sudah terbuka bungkusnya” tanya ustad
“Tentu saja
permen yang masih terbungkus, karena walaupun jatuh ke lantai, isinya tetap
bersih” jawab
turis inggris
“Itulah
jawabannya, setiap wanita dalam pandangan islam harus menjaga kehormatan dan kesuciannya
dengan menutup auratnya secara menyeluruh baik lahir maupun batin, agar ketika
dia menikah suatu saat nanti suaminya tetap mendapatkannya masih bersih dan suci,
atau ketika dia nanti bertemu dengan Alloh dia masih dalam keadaan bersih dan
suci.” Jawab
Ustad menjelaskan.
Ada sebuah pelajaran penting yang bisa kita ambil dari
kisah di atas :
Islam itu indah, dan semua peraturan di dalam islam
baik hukum, etika dan lain sebagainya semuanya indah, entah peraturan itu populer
dalam pandangan masyarakat misalnya tentang sholat, toleransi, kasih sayang dan
lain sebagainya, atau peraturan yang kurang populer dalam pandangan masyarakat misalnya
tentang zakat, jilbab, poligami dan lain sebagainya.
Tetapi keindahan esensi islam mungkin tidak akan
terlihat oleh orang lain, ketika kita menyampaikan islam kepada orang lain tetapi
kita tidak membungkusnya dengan pendapat yang indah dan cerdas, malah kita
sering terjebak dengan kerasnya sebuah dogma dan kakunya sebuah argumentasi,
ditambah dengan ego subyektif yang menganggap bahwa hanya pendapat kitalah yang
paling benar. Akhirnya keindahan esensi islam tertutupi oleh diri kita sendiri.
Lalu bagaimanakah cara menyampaikan islam dengan indah
dan cerdas itu, salah satu caranya yaitu,Kalau di ibaratkan sebuah kado,
isinya adalah esensi KEBENARAN islam, kardusnya adalah sebuah kaca KEJUJURAN
yang tembus pandang dan anti pecah, di bungkus dengan kertas KECERDASAN, lalu
diberi corak KEBIJAKSANAAN. Insyalloh akan menghasilkan sebuah kado yang
indah.
*Hal yang indah harus di sampaikan dengan indah,
Tuhan, islam, cinta dan apapun itu.
*Hal yang kotor mungkin tidak akan menghilangkan
keindahan, tetapi bisa menutupi keindahan yang ada.
*Penulis hanyalah seorang santri yang awam, yang
ingin terus menerus belajar untuk memahami dan mengkomunikasikan islam dengan
indah, santun dan bijak baik melalui pikiran, lisan, tulisan, perasaan dan amal
dengan segala keterbatasannya. Yang ingin terus menerus mencoba memungut
keindahan islam di dalam tumpukan sampah sejarah, atau menggalinya didalam
reruntuhan istana orang-orang besar, karena aku bukanlah siapa-siapa, aku
hanyalah sebuah karya kecil dari sang maha pencipta, yang ingin memoles diri
dengan keindahan islam dan zaman, agar tidak mempermalukan diri dalam pandangan
sejarah.Semoga bermanfaat.