Sabtu, 16 April 2011

KAKEK dan SEPASANG KEKASIH


Suatu malam,seorang pemuda bermimpi bertemu dengan seorang kakek.
"nak, aku membawa sebuah luka,aku ingin memberikannya pada kalian berdua (pemuda dan kekasihnya), siapa di antara kalian yang mau menerimanya".
"aku saja " jawab pemuda
"kenapa" tanya kakek
"aku tak ingin kekasihku terluka, biarlah aku yang menanggung lukanya"
"baiklah" jawab kakek
keesokan hari, ketika sang pemuda mau berangkat kerja,datanglah kekasihnya ke rumah,
"bang aku ingin pergi,karena itu lebih baik hubungan kita berakhir sampai di sini" ungkap sang kekasih.
sang pemuda terkulai lemas,sambil menangis ia merenung, inikah luka yang di tawarkan sang kakek tadi, alangkah pedihnya sungguh sangat sakit mengiris hati. tapi inilah bukti bahwa cintaku lebih besar dari dia.

malam kedua sang kakek datang lagi dalam mimpi pemuda.
"kenapa engkau menangis nak" tanya kakek
"luka ini sangat sakit, aku tak kuasa menahannya, kenapa ia begitu tega" keluh pemuda
"menurutmu siapa di antara kalian yang cintanya paling besar"
"cintakulah yang paling besar" jawab pemuda
"besok,datanglah kerumah kekasihmu,tanyakan kenapa ia meninggalkanmu", ujar sang kakek
keesokan hari setelah pulang kerja, sang pemuda datang ke rumah kekasihnya.
Di depan pintu ia bertemu dengan ibu kekasihnya, "bu dia ada ? " tanya pemuda,
"dia sudah pergi" jawab sang ibu
"pergi kemana bu" tanya pemuda
"kemarin sakitnya kambuh dia meninggal, pergi meninggalkan kita untuk selamanya" jawab ibu sambil terisak menangis.
sang pemuda tak bisa berkata apa-apa, tatapanya kosong dengan tubuh lunglai dia pulang.

malam ketiga, sang kakek datang dalam mimpi pemuda.
"nak, ada apalagi dengan dirimu" tanya kakek
"dia sudah meninggal, kek" jawab pemuda sambil menangis.
"nak, sebelum kekasihmu meninggal kakekpun menemuinya, kakek menawarkan luka yang sama pada dirinya, kamu tahu apa jawabannya, ' kek, kalau saya yang menerima luka ini sungguh hati ini rapuh tidak sanggup, tapi kalau dia yang terluka, saya tidak sanggup melihatnya, adakah pilihan lain,' lalu kakek menawarkan antara luka dan maut, manakah yang engkau pilih', 'demi kebahagian dia, aku rela memilih maut'.

"nak, sekarang cinta siapakah yang lebih besar, engkau memilih luka sedangkan ia memilih maut, dengan satu luka saja engkau begitu angkuh menyalahkannya, padahal engkau tidak tahu apa yang ia perbuat untukmu".
"kek, bolehkah aku meminta satu permintaan saja" tanya pemuda
" apa" jawab kakek
"tolong, jangan bangunkan aku untuk selamanya".
(tamat)

ketika orang yang kita sayangi melakukan kesalahan, maka janganlah kita cepat menyimpulkan hal negatif, karena kita tidak tahu, pengorbanan apa yang telah dia lakukan saat ini.
*ketika kita bisa berbaik sangka kepada orang lain, kenapa kita tidak bisa berbaik sangka kepada orang yang kita sayangi.

original,..
masjid kebon pedes, bogor 14/04/2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar