Rabu, 20 Februari 2013

WARNA DIRI



Hari ini, ketika ta’lim subuh guruku (beliau orang yang hebat, semoga selalu di beri kesehatan) berkata: “Udin, kamu sudah punya warna sendiri, jadi tidak bisa lagi kami warnai”.

Ketika mendengar ucapan beliau saya teringat dengan kisah Imam Malik, imam malik adalah seorang guru yang hebat dan mempunyai murid-murid yang hebat, dan salah satu murid beliau mempunyai warna pemikiran tersendiri, tetapi walau pun mereka masing-masing mempunyai warna sendiri malah hal itulah yang membuat mereka saling mengisi dan memahami satu sama lain. Dan sejarah membuktikan bahwa imam malik menjadi orang yang besar dan muridnya pun menjadi orang yang besar, muridnya imam malik bernama imam Syafi’i.

Kalau boleh saya ibaratkan guruku itu seperti imam malik dan saya ibarat muridnya yaitu imam syafi’I (tentu saja saya tidak sejajar dengan imam syafi’I, beliau adalah ulama besar sedangkan saya hanyalah orang yang awan, kapasitas kami berbeda jauh ibarat langit dan rumput).

Tetapi saya punya keyakinan bahwa di masa depan kami akan menjadi orang-orang yang hebat.

Dalam kontek lain, Ibarat warna, sekilas kita melihat bahwa warna biru dan warna hijau itu berbeda, tetapi sebenarnya warna biru dan warna hijau itu punya hubungan, karena warna hijau itu adalah perpaduan dari warna biru dan kuning, jadi di dalam warna hijau terdapat unsur warna biru, itulah ibarat hubungan murid dan guru.

Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar