Senin, 22 April 2013

PELAYAN PRESIDEN


Ketika guru kami memutuskan untuk mencalonkan diri sebagai presiden, maka tugas saya hanya satu yaitu bagaimana ikut berpartisipasi supaya rencana ini sukses. Tetapi kegelisahan saya sebagai seorang konseptor tidak hanya puas dengan satu hal, akhirnya saya membuat tiga rencana.

Kalau kekuasaan itu ibarat macan, maka tugas saya ada tiga:
Pertama membuat rencana agar guru kami bisa menaiki macan tersebut (menjadi presiden).
Kedua membuat rencana agar macan yang dinaiki guru kami (setelah jadi presiden) berlari dengan kencang, tetapi rencana kedua ini bersifat optional apabila diminta.
Ketiga ini yang paling penting, membuat rencana apabila suatu saat guru kami jatuh dari punggung macan (lengser dari kekuasaan), maka saya membuat rencana untuk penyelamatan agar guru kami tidak dimakan oleh macan, karena umumnya banyak penguasa itu tidak mau turun dari jabatannya karena takut ketika turun dia sendiri akan dimakan oleh macan kekuasaan setelahnya.

Ada sebuah kisah seorang raja mempunyai seorang pelayan yang lebih diperhatikannya dari pada pelayan yang lain, sehingga membuat iri pelayan yang lain. Akhirnya seorang pelayan menanyakan kepada raja, kenapa beliau sangat memperhatikan pelayan tersebut.

Sang raja pun bercerita, "Pada suatu hari kami pergi berburu termasuk membawa si pelayan, lalu di sebuah padang rumput kami berhenti untuk beristirahat, tiba-tiba si pelayan pergi memacu kudanya dengan sangat kencang. Beberapa waktu kemudian si pelayan datang sambil membawa salju, lalu aku pun bertanya 'dari mana kamu, kenapa membawa salju?'
Pemuda itu menjawab 'Sewaktu diperjalanan saya melihat paduka sering melihat gunung salju yang ada disebelah sana, dan biasanya ketika seorang raja melihat sesuatu dengan serius berarti raja tersebut menginginkan hal itu, oleh karena itulah saya mengambilkan salju yang paduka lihat dari kejauhan tersebut".

"Itulah alasan kenapa saya sangat memperhatikan pelayan tersebut, karena dia dengan susah payah mewujudkan apa yang saya pikiran, bahkan sebelum saya mengatakannya" jawab sang raja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar