
Kebijakan ini di luar perkiraan saya, tetapi tentu saja kebijakan ini bertujuan untuk kebaikan kami, karena hal yang melatar belakangi kebijakan ini yaitu agar kami semakin bergantung sama Alloh, tidak bergantung sama gaji dan kasbon (hutang) di kantor.
Ketika saya pulang kondisi ini lansung saya diskusikan sama isteri, saya langsung bilang sama isteri "sayang, bulan ini target penghasilan abi Rp. 2.000.000 untuk mencukupi kebutuhan kita, tetapi gaji yang abi dapatkan bulan ini hanya Rp. 250.000, di samping itu tidak boleh kasbon di kantor, uang sebesar itu hanya cukup buat makan selama seminggu, di samping itu kita juga punya target bulan ini sedekah Rp. 200.000, lalu bagaimana kita membagi uang yang ada untuk makan dan sedekah"?
Akhirnya saya memutuskan 3 hal:
- Buat sedekah Rp. 200.000 dari gaji yang di dapat bulan ini yaitu Rp. 250.000, sisanya Rp. 50.000 buat transport.
- Untuk makan bulan ini, saya minta (keluarga) untuk makan seadanya, apabila tidak ada tolong bersabar dan usahakan sesuai kemampuan (isteri saya) dalam mencarinya.
- Saya minta maaf kepada isteri, dan kedua anak saya Embun Surga (5) dan Cahaya Surga (2), abi tidak bisa memenuhi kebutuhan kalian dari gaji abi untuk bulan ini.
*Ketika kita berdoa, terkadang Alloh mengabulkan dengan hal yang sebaliknya, bukan berarti Alloh tidak mengabulkan doa kita, tetapi Alloh ingin menguji kesungguhan kita".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar